WIRELESS
LOCAL AREA NETWORK (WLAN)
Jaringan
Nirkabel (Wireless)
Jaringan wireless adalah suatu arsitektur jaringan komputer
yang terhubung
menggunakan media transmisi berupa wlan card (pengguna) dan
Access
Point (AP), sebagai
transmitter dan receiver, dimana transmisi data dikirim
melalui gelombang elektromagnetik
sebagai penghantarnya.
Setiap komponen atau protokol yang ada didalam jaringan wireless
diatur oleh salah
satu badan organisasi dunia yaitu IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan
FCC (Federal Communication Commission)
sebagai standar yang luas diaplikasikan baik
diberbagai perangkat keras atau lainnya.
Komponen pendukung jaringan wireless
Jaringan wireless dibangun dari berbagai komponen
pendukung, sehingga dapat
melakukan komunikasi data. Setiap bagian komponennya
memiliki fungsi masing – masing,
seperti pada bagian lain dari jaringan seperti LAN atau
lainnya. Pada jaringan wireless juga
terbagi ke dalam 2 sistem. Sistem pertama berupa Software
dan sistem kedua adalah
Hardware. Kita akan membahas lebih mendalam dari keduanya :
1. Komponen
Software :
1. Device
Driver
adalah program komputer yang digunakan untuk
mengontrol berbagai perangkat
yang terhubung ke komputer.
2.
Firmware
Firmware merupakan suatu kombinasi dari
persistent memori, kode program dan
media penyimpanan yang digunakan untuk embeded system pada
perangkat
keras. Terdapat beberapa versi firmware untuk perangkat
jaringan wireless,
seperti AP yang bersifat open source, diantaranya adalah :
1. DD-WRT (http://www.dd-wrt.com/)
2. Open WRT (https://openwrt.org/)
3. Tomatoc (http://www.polarcloud.com/tomato)
4. Fairuza
5. Jassager
6. X-WRT
7. Tarifa, dll.
3. Protokol
802.11
a. IEEE 802.11a
b. IEEE 802.11b
c. IEEE 802.11g
d. IEEE 802.11n
Komponen
Hardware :
1.
Wireless Card
Adalah suatu adapter untuk komunikasi data pada
jaringan wireless, sehingga
setiap PC mampu terhubung satu dengan yang
lainnya melalui protokol yang
sama. Saat ini wireless adapter telah beragam
jenisnya, diantaranya yaitu :
a. Wireless USB Card
b. Wireless Card PCI
c. Wireless 3G/HSDPA Modem USB
Gambar Wireless Card
2. Access
Point Router
Suatu router yang digunakan untuk menghubungkan setiap
klien ke dalam
jaringan wireless (infrastruktur), sehingga mampu terhubung
pula ke jaringan
internet.
Gambar
Wireless Acces Point Router
Pada jaringan wireless terdapat standarisasi yang digunakan
untuk penyesuaian
kerja hardware atau software yang dibuat oleh berbagai
vendor. Standar tersebut
dikeluarkan oleh IEEE yang dikenal sebagai standar IEEE 802.11
dan di lisensi oleh organisasi
yang berada di Amerika yaitu FCC. Dari standar tersebut
telah lahir berbagai perangkat
hardware yang memiliki kemampuan berbeda – beda, seiring
dengan berkembangnya versi
standarisasinya. Versi – versi standarisasi dapat dilihat
pada gambar dibawah ini :
Gambar
Standarisasi Wireless IEEE 802.11
Pada jaringan wireless dikenal suatu teknologi baru yaitu MIMO (Multiple
Input
Multiple Output) atau
Multiptle Antena Transmitter (Tx) dan multiple antena Receiver (Rx).
Teknologi tersebut muncul berdasarkan teknologi sebelumnya
(802.11) dengan
menambahkan fungsi MIMO.
Kemunculan teknologi tersebut diaplikasikan pada perangkat
dengan standar
802.11n yang beroperasi menggunakan Channel-bonding / 40
Mhz pada layer Physical, dan
aggregasi frame pada layer MAC. Teknologi ini ditujukan
untuk meningkatkan kinerja
jangkauan penerimaan sinyal dan throughput data, tanpa
bandwidht frekuensi dan daya
pancar tambahan.
Frekeunsi
dan Kanal Jaringan wireless 802.11
Frekuensi merupakan suatu saluran gelombang
elektromagnetik yang berada di
udara yang digunakan untuk akses pertukaran data
diantara perangkat yang beroperasi
pada jaringan wireless. Sedangkan kanal (channel)
yaitu jangkauan frekuensi yang
terdefinisikan secara baik yang digunakan untuk
komunikasi.
Jaringan wireless 802.11b/g mendefiniskan lebar
saluran kanal sebesar 22 MHz yang
beroperasi di frekuensi 2.4 GHz, tetapi pemisah
diantara kanal hanya sebesar 5 MHz.
Sedangkan pada 802.11a/n memiliki lebar kanal
sebesar 20 MHz dengan operasi kerja di 5
frekuensi GHz (802.11a), 2.4 GHz (802.11n).
Gambar
Kanal dan frekuensi tengah untuk 802.11b
Penggunaan paling populer dari gelombang mikro adalah
di oven microwave, yang
kebetulan menggunakan frekuensi yang sama dengan frekuensi
standard wireless pada
praktikum kali ini. Spektrum frekuensi ini berada dalam
band yang dibuat terbuka untuk
penggunaan umum tanpa perlu lisensi. Di negara maju,
wilayah band ini di kenal sebagai
ISM (Industrial,
Scientific, and Medical) band. Sebagian besar dari spektrum
elektromagnetik
yang ada biasanya di kontrol secara ketat oleh pemerintah
melalui lisensi, contohnya di
frekuensi 5 GHz. Penggunaan PtP dan PtM beroperasi di
frekuensi 5 GHz, sehingga ketika
kita akan mengaplikasikan jaringan ini, diperlukan
perizinan untuk kepengurusan
administrasi ke lembaga terkait.
Saluran jaringan wireless yang banyak diaplikasikan terbagi ke dalam 2 saluran.
Yang
pertama saluran untuk IEEE 802.11b/g (2.4 GHz) dan IEEE 802.11a (5Ghz).
Saluran diatas digunakan untuk jalur komunikasi, dimana ketika dua perangkat
yang
beroperasi pada jaringan wireless ingin saling terkoneksi . Maka 2 perangkat
tersebut harus
berada pada frekuensi dan spektrum radio saluran yang sama. Bila tidak, maka
tidak akan
pernah mampu bernegosiasi untuk terkoneksi.
Wireless
Indoor dan Outdoor
Jaringan wireless apabila didasarkan pada penggunaan
area atau lokasi, dapat
diklasifikasikan ke dalam dua area. Setiap area
mendefinisikan kebutuhan perangkat
kerasnya tersendiri, sebab cakupan (coverage) yang akan
dijangkau oleh sinyal berbeda
pula. Kedua area akan menghasilkan gangguan atau redaman
terhadap sinyal yang jauh
berbeda. Dibawah ini akan diklasifikasikan dua mode
jaringan wireless berdasarkan area
penggunaannya ;
1.
Wireless Indoor
adalah jaringan dimana pembuatan,
penempatan dan penggunaan akses jaringan
berada di dalam gedung atau ruangan. Dalam
ruang lingkup penerimaan sinyal,
jaringan ini akan memiliki batasan akses, sebab
sinyal akan terhalang oleh tembok
beton, sehingga area yang diterima hanya
sekitar ruangan tersebut, sebab tembok
akan memantulkan sinyalnya, seperti arah
pantulan cahaya. Jika ada bagian
ruangan yang terbuka, memungkinkan pula sinyal
untuk diterima diluar ruangan
namun kekuatan sinyal tidak akan lebih baik
daripada didalam..
2.
Wireless Outdoor
adalah jaringan dimana pembuatan jaringan ditujukan untuk menjangkau area
yang lebih luas yang berada di luar ruangan.. hal yang penting dalam pembuatan
jaringan ini adalah penempatan AP atau antena berada di tempat yang lebih
terbuka atau tidak terhalang (misal pohon, gedung, dll). Ketinggian antena dan
gain dapat menentukan jarak yang dapat dijangkau oleh sinyal. Semakin tinggi
dan
semakin besar nilai gain maka mampu untuk melayani jangkuan yang semakin
jauh. Penggunaan antena pada tipe jaringan ini sangat bermanfaat, terlebih
penentuan tipe antena yang digunakan, karena berbeda penggunaan antena
menghasilkan cakupan area yang berbeda pula.
Jaringan
wireless mendeskripsikan beberapa pengaturan/ konfigurasi mode sistem
wireless.
Mode konfigurasi menentukan peran yang akan dijalankan oleh suatu PC, AP atau
Antena.
Apakah akan menjadi Transmitter atau Receiver ?. Teknologi 802.11a/b/g/n
mengenal
4 mode konfigurasi, baik itu disisi Klien (PC), AP atau Antena. Mode tersebut
ialah:
A. Mode Master (mode AP atau Station di jaringan infrastruktur) adalah Suatu
wireles
card di
AP Router difungsikan sebagai penyedia layanan. Pada mode ini harus
mangatur
komunikasi, menentukan dan memberikan SSID untuk jalur akses bagi klien
atau
memberikan autentikasi konektivitas (password), bahkan perebutan kanal,
pengulangan
paket, dll . Pengaturan wireless card ini hanya dapat terhubung dengan
mode
managed yang dikonfigurasi disisi klien.
B. Mode managed (mode klien) adalah konfigurasi wireless card yang hanya dapat
bergabung
dengan mode master yang telah dibuat, dan secara otomatis akan
menyesuaikan
konfigurasi saluran dengan master beserta autentikasinya.
C. Monitor adalah modus monitor digunakan oleh beberapa alat (seperti,
wireless card
menggunakan
software kismet) untuk dapat secara pasif mendengarkan trafik data
yang
lewat pada satu saluran radio tertentu. Pada mode monitor, card nirkabel tidak
dapat
transmit / mengirim data. Hal ini berguna untuk menganalisis masalah pada
sambungan
nirkabel atau memerhatikan penggunaan spektrum di jaringan lokal.
Modus
monitor biasanya tidak digunakan untuk komunikasi
D. Wireless Distribution
System (WDS) adalah mode bridge yang ada pada antena atau
perangkat
AP untuk secara simultan menjembatani (bridge) ke ke perangkat lainnya.
Mode
ini mengijinkan suatu perangkat bertindak sebagai tranparent bridge pada
Layer 2
(Data Link), sehingga traffic secara transparent beroperasi pada mode Layer
2.
Dalam mode ini dibagi kedalam dua mode pengaturan :
· Access Point WDS.
Mode ini didefiniskan apabila kita akan membuat jaringan yang
salah satu
perangkatnya bertindak sebagai Root Bridge (poin 5.3), sehingga
setiap
perangkat lain akan beroperasi pada channel dan pengaturan yang
sama pula.
Catatan :
Apabila sebuah antena bertindak sebagai AP WDS maka sisi antena
lain yang
akan bergabung harus bertindak sebagai Station WDS.
· Station WDS.
Mode dimana suatu perangkat akan bertindak sebagai non-root bridge
atau
anak dari bridge utama, sehingga yang perlu dilakukan pada mode
ini adalah join
atau bergabung dengan mode AP WDS melalui penyesuaian channel yang
digunakan lalu scanning SSID (root bridge) dan lock terhadap MAC
address Root
bridge, sehingga kedua antena atau AP dapat saling terhubung satu
sama
lainnya.
Catatan :
Mode ini hanya dapat bergabung dengan mode AP WDS.
Mode
Network pada sistem jaringan wireless.
Dasar pembangunan blok jaringan 802.11 adalah disebut Basic
Service Set (BSS), BSS
adalah gabungan dari group station yang saling terkoneksi antara
satu sation dengan station
yang lainnnya. Komunikasi yang berlangsung dalam area tersebut
dinamakan Basic Service
Area (BSA). Untuk menghasilkan jaringan
bermodel BSS pengaturan mode jaringan pada
setiap station atau Antena atau AP perlu dikonfigurasikan.
Konfigurasi setiap perangkat
memiliki tipe tersendiri. Tipe – tipe memiliki cara kerja dan
kegunaannya masing – masing.
Oleh karena itu perlu diketahui kegunaannya, berikut akan dibagi
kedalam 4
pengelompokan mode jaringan 802.11, agar mempermudah pemahaman :
Gambar
Mode Wireles Network
1. Mode Ad
– Hoc
Ad-Hoc adalah wireless card yang digunakan untuk jaringan PtP, PtM
atau MtM,
dimana tidak ada satu master node atau AP. Dalam modus ad-hoc,
setiap card
berkomunikasi langsung dengan tetangga. Node harus dalam jangkauan
satu sama
lainnya untuk berkomunikasi, dan harus setuju pada nama jaringan
(SSID) dan kanal
yang digunakan.
Gambar
Jaringan wireless Ad-hoc
2. Mode
Infrastruktur
Gambar
Mode Infrastruktur
Infrastruktur adalah jaringan yang terdiri dari suatu AP router
yang menyediakan
layanan berbagi akses data bagi klien, sehingga setiap klien untuk
melakukan
konektivitas ke AP melalui frekuensi tertentu, SSID atau
autentikasi password yang
disediakan oleh AP. setiap klien yang akan terhubung ke AP harus
terkonfigurasi
dalam mode infrasturktur.
120
3. Mode
Repeater
Gambar
Model jaringan dengan repeater
Repeater adalah node yang dikonfigurasi untuk merelay trafik yang
tidak
diperuntukkan untuk node atau AP itu sendiri. Dalam sebuah
jaringan mesh, setiap
node adalah pengulang. Dalam jaringan infrastruktur tradisional,
node harus
dikonfigurasi untuk meneruskan trafik ke node AP lain. Biasanya,
kedua radio
repeater dikonfigurasikan untuk mode infrastruktur, untuk
mengijinkan beberapa
klien untuk melakukan sambungan ke salah satu sisi pengulang.
Tetapi tergantung
pada tata letak jaringan, satu atau lebih perangkat mungkin perlu
di set dalam mode
ad-hoc atau mode klien. Dalam pengaplikasiannya repeaters
digunakan untuk
mengatasi kendala di sambungan jarak jauh .
Jaringan Mesh
1. Point to
Point (PtP)
Gambar
Sambungan Point to Point Wireless link
Sambungan point-to-point biasanya menyediakan sebuah koneksi
internet dimana
akses lain tidak tersedia. Satu sisi dari sambungan point-to-point
memiliki koneksi
internet, sementara yang lain menggunakan sambungan tersebut untuk
mencapai
Internet.
2. Point to
Multipoint (PtM)
Gambar
Sambungan Point to Multipoint Wireless link
Tata letak jaringan yang juga sering dihadapi adalah
point-to-multipoint. Apabila
beberapa node (antena) berbicara ke pusat akses, ini merupakan
aplikasi point-tomultipoint.
Contoh yang khas dari tata letak point-to-multipoint adalah
penggunaan
akses point nirkabel yang menyediakan sambungan ke beberapa
laptop. Laptop tidak
berkomunikasi satu sama lain secara langsung, tetapi harus dalam
wilayah akses
point untuk dapat menggunakan jaringan.
3.
Multipoint to Multipoint (MtM)
Tipe tata letak jaringan yang ke tiga adalah jaringan
multipoint-to-multipoint, yang
juga disebut sebagai ad-hoc atau jaringan mesh. Dalam jaringan
multipoint-tomultipoint,
tidak ada kewenangan pusat. Setiap node pada jaringan dapat membaw
lalu lintas data dari setiap node lainnya yang memerlukan, dan semua node
berkomunikasi satu sama lain secara langsung.
Gambar
Sambungan Multipoint to Multipoint Wireless link
Tipe
Autentikasi Security 802.11
Teknik untuk melakukan pengamanan jaringan wireless adalah melalui
autektikasi,
enkripsi seperti WEP dan WPA mencoba mengatasi persoalan
autentikasi privasi di lapisan
dua, lapisan data-link. Ini melindungi melawan Eavesdropper yang menguping
sambungan
nirkabel, tetapi semua perlindungan ini berakhir di AP. Untuk
menjamin privasi data,
enkripsi end-to-end yang baik sebaiknya menyediakan fitur berikut:
· Verifikasi authentikasi dari
remote end. User sebaiknya dapat tahu tanpa
raguragu
kepada siapa dia berbicara di ujung lain. Tanpa authentikasi,
seorang user
bisa dapat data sensitif kepada siapa saja yang menyebutkan bahwa
dia adalah
layanan yang sah.
· Metode enkripsi kuat. Algoritma enkripsi sebaiknya kuat terhadap serangan di
masyarakat, dan tidak dengan mudah di pecahkan oleh pihak ketiga.
Tidak ada
keamanan di ketidakjelasan, dan enkripsi akan lebih kuat lagi jika
algoritma
dikenal secara luas dan sudah di review oleh banyak orang.
Algoritma yang baik
dengan kunci yang panjang dan terlindungi dapat menyediakan
enkripsi yang tak
mungkin di bongkar oleh siapapun pada generasi kita dengan memakai
teknologi
sekarang.
· Public key cryptography. Biarpun bukan syarat mutlak untuk enkripsi end-toend,
penggunaan public key cryptography bukan shared key (kunci
bersama)
dapat menjamin bahwa data seorang individu tetap pribadi (aman),
sekalipun
kunci dari pemakai lain telah jebol. Hal ini memecahkan masalah
penyebaran
kunci kepada pemakai melalui jaringan yang tidak dipercayai.
· Data encapsulation. Mekanisme enkripsi end-to-end yang baik akan berusaha
melindungi sebanyak mungkin data. Mulai dari meng-enkripsi satu
transaksi
email sampai encapsulation seluruh trafik IP, termasuk DNS lookups
dan protokol
pendukung lain. Beberapa tool enkripsi yang sederhana hanya
menyediakan
saluran aman yang bisa dipakai oleh aplikasi lain. Ini
memungkinkan user
memakai program apapun yang mereka suka dan masih memperoleh
perlindungan enkripsi yang kuat, sekalipun program itu sendiri
tidak
menyokongnya .
Paling utama untuk mendukung jaringan yang aman. Hal yang paling
utama adalah
melalui autentikasi yang tangguh di sisi penyedia layanan yaitu
AP. AP mendukung
beberapa metode verifikasi autentikasi keabsahan pemilik akses
yang sah, melalui
beberapa algoritma diantaranya adalah :
1. WEP
(Wired Equivalent Privacy)
Metode enkripsi yang paling banyak dipakai adalah enkripsi WEP.
WEP adalah
singkatan dari Wired Equivalent Privacy, dan disokong oleh semua
peralatan
802.11a/b/g. WEP mempergunakan kunci shared 40 bit untuk enkripsi
data antara
akses point dan klien. Kunci harus dimasukkan di AP dan pada
masing-masing klien.
Dengan memakai WEP, klien wireless tidak bisa menghubungkan dengan
AP sampai
mereka memakai kunci yang benar. WEP pasti bukan solusi enkripsi
terkuat yang
ada. Untuk satu hal, kunci WEP di pakai bersama-sama oleh semua
pemakai
2. WPA
(Wi-Fi Protected Access)
Protokol authentikasi lapisan data-link adalah Wi-Fi Protected
Access, atau WPA.
WPA diciptakan khusus untuk mengatasi masalah / kekurangan WEP.
WPA
menyediakan pola enkripsi yang lebih kuat secara signifikan, dan
bisa memakai kunci
private yang dipakai bersama, kunci unik yang dialokasikan pada
masing-masing
user, atau bahkan sertifikat SSL untuk authentikasi baik klien
maupun akses point.
Keabsahan authentikasi diperiksa menggunakan protokol 802.1X.
WPA dibagi kedalam beberapa versi yaitu ;
· WPA2 Personal (WPA2
Pre-Shared Key (PSK)) dan WPA2 Enterprise (64
hexadecimal digits) merupakan peningkatan pada wireless encryption
security
daripada WPA, tetapi tidak menggunakan algoritma yang disebut
sebagai TKIP
(Temporal Key Integrity Protocol),
sebab pada versi sebelumnya WPA terdapat
celah keamaannya pada algoritma tersebut. Dalam pengaplikasiannya
bila
menggunakan WPA2 Enterprise memerlukan pengkonfigurasian di sisi
Server
yang menyediakan Sistem autentikasi untuk tipe enkripsi ini.
3. RADIUS
RADIUS menjalankan sistem administrasi pengguna yang terpusat,
sistem ini akan
mempermudah tugas administrator. Dapat kita bayangkan berapa
banyak jumlah
pelanggan yang dimiliki oleh sebuah ISP, dan ditambah lagi dengan
penambahan
pelanggan baru dan penghapusan pelanggan yang sudah tidak
berlangganan lagi.
Apabila tidak ada suatu sistem administrasi yang terpusat, maka
akan merepotkan
administrator dan tidak menutup kemungkinan ISP akan merugi atau
pendapatannya
berkurang. Dengan sistem ini pengguna dapat menggunakan hotspot di
tempat yang
berbeda-beda dengan melakukan autentikasi ke sebuah RADIUS server.
RADIUS
merupakan suatu protokol yang dikembangkan untuk proses AAA
(authentication,
authorization, and accounting.) Berikut ini adalah RFC (Request
For Comment) yang
berhubungan dengan RADIUS :
· RFC2865
: Remote Authentication
Dial-In User Service (RADIUS)
· RFC 2866
: RADIUS Accounting
· RFC 2867
: RADIUS Accounting for
Tunneling
· RFC 2868
: RADIUS Authentication
for Tunneling
· RFC2869
: RADIUS over IP6
· RFC 2548
: Microsoft
Vendor-Specific RADIUS Attributes
·Etc.
802.1x terdiri dari tiga bagian, yaitu wireless node (supplicant),
access point
(autentikator), autentikasi server. Autentikasi server yang
digunakan adalah Remote
Authentication Dial-In Service (RADIUS) server dan digunakan untuk
autentikasi
pengguna yang akan mengakses wireless LAN. EAP adalah protocol
layer 2 yang
menggantikan PAP dan CHAP.
Gambar Mekanisme Autentikasi menggunakan RADIUS server.
Captive
Protal
Alat authentikasi yang biasa dipakai di jaringan nirkabel adalah
captive portal.
Captive portal memakai standar web browser untuk memberi seorang
user wireless
kesempatan untuk mengauthentikasi dirinya, biasanya berupa
username &
password. Captive portal juga dapat memberi informasi (seperti
Kebijakan
Penggunaan Jaringan yang Dapat di Terima / Acceptable Use Policy)
kepada pemakai
sebelum memberi akses lebih lanjut. Dengan memakai web browser,
captive portal
dapat bekerja dengan semua laptop dan system operasi. Captive portal
biasanya
dipakai di jaringan terbuka yang tak punya metode authentikasi
lain (seperti WEP
atau MAC filter).
Gambar
Fase Autentikasi dengan Captive Portal
Delimetering Zone (DMZ) pada Jaringan
Firewall DMZ (Demilitarized Zone) – atau jaringan perimeter adalah
jaringan security
boundary yang terletak diantara suatu jaringan corporate / private
LAN dan jaringan public
(Internet). Firewall DMZ ini harus dibuat jika anda perlu membuat
segmentasi jaringan
untuk meletakkan server yang bisa diakses public dengan aman tanpa
harus bisa
mengganggu keamanan system jaringan LAN di jaringan private kita.
Perimeter (DMZ)
network didesign untuk melindungi server pada jaringan LAN
corporate dari serangan
hackers dari Internet.
Gambar berikut ini menunjukkan diagram dari firewall yang
menggunakan dua jaringan DMZ
Gambar
External Firewall Dengan Dua DMZ
Wireless router (Linksys E1200) yang dilengkapi dengan fitur DMZ
ini memungkinkan
anda untuk meletakkan satu computer yang bisa diexpose ke Internet
dengan tujuan
tertentu seperti untuk online gaming atau video-conference. DMZ
hosting ini
meneruskan semua ports pada saat yang bersamaan kepada satu PC.
Fitur forward
port ini lebih aman sebab dia hanya membuka port-port yang ingin
anda buka saja,
sementara hosting DMZ membuka semua port dari satu komputer,
mengexpose
komputer kepada internet.
Misal pada Linksys E1200 anda bisa mengkonfigure satu PC atau game
console untuk
keperluan Online gaming, sehingga terpisah dari jaringan komputer
private anda.
Anda bisa mengakses utilitas Web-based dari Linksys E1200 ini dan
masuk ke menu
Application > DMZ untuk bisa meng-enable fitur DMZ ini. Enable
dulu fitur DMZ ini
dan kemudian lakukan konfigurasi nya. Pilih IP address atau
masukkan IP address
tertentu secara manual dari komputer yang ada di internet yang
dibolehkan masuk
mengakses PC yang ada pada jaringan. Anda juga perlu memasukkan IP
address atau
MAC address dari PC / Game console yang anda ingin diexpose di
Internet dan bisa
diakases dari Internet.
1. Free
Path Loss
Model dimana sebuah sinyal yang menjauhi sumbernya makin lama akan
menghilang. Ilustrasinya seperti saat anda menjatuhkan batu secara
vertikal
ke sebuah kolam air, akan terbentuk gelombang yang menjauhi titk
batu
dijatuhkan dan semakin jauh semakin menghilang, namun tidak
berhenti,
hanya menghilang. Sama halnya seperti sinyal Gelombang Radio.
2.
Absorption (Penyerapan Sinyal)
Seperti diketahui semakin besar Amplitudo gelombang (Power)
Semakin jauh
sinyal dapat memancar. Ini baik karena dapat menghemat acess point
dan
menjangkau lebih luas. Dengan mengurangi besar amplitudo (Power)
suatu
sinyal, maka jarak jangkauan sinyal tersebut akan berkurang.
Faktor yang
mempengaruhi transmisi wireless dengan mengurangi Amplitudo
(Power)
disebut Absorption (Penyerapan sinyal). Efek dari Penyerapan
adalah panas.
Masalah yang dapat dihadapi ketika signal di serap seluruhnya
adalah, sinyal
berhenti. Namun efek ini tidak mempengaruhi/ merubah panjang gelombang
dan frekuensi dari sinyal tersebut. Anda pasti bertanya-tanya,
benda apa yang
dapat menyerap signal. Tembok, tubuh manusia, dan karpet dapat
menyerap/meredam sinyal. Benda yang dapat menyerap/meredam suara
dapat meredam sinyal.
Peredaman sinyal ini perlu diperhitungkan juga saat akan mendeploy
jaringan
wireless dalam gedung, terutama bila ada kaca dan karpet. karena
dalam hal
ini peredaman sinyal akan terjadi.
3.
Pemantulan Sinyal
Sinyal radio bisa memantul bila menemui cermin/kaca. Biasanya
banyak
terjadi pada ruangan kantor yang di sekat. PemantulanI pun
tergantung dari
frekuensi signalnya. Ada beberapa frekuensi yang tidak terpengaruh
sebanyak
frekuensi yang lainnya. Dan salah satu efek dari pemantulan sinyal
ini adalah
terjadinya Multipath.
Multipath artinya singnal datang dari 2 arah yang berbeda.
Karakteristiknya
adalah penerima kemungkinan menerima signal yang sama beberapa
kali dari
arah yang berbeda. Ini tergantung dari panjang gelombang dan
posisi
penerima. Karakteristik lainnya adalh Multipath dapat menyebabkan
sinyal
yang = nol, artinya saling membatalkan, atau dikenal dengan
istilah Out Of
Phase signal.
4.
Pemecahan sinyal (Scattering)
Isu dari pemecahan sinyal terjadi saat sinyal dikrim dalam banyak
arah. Hal ini
dapat disebabkan oelh beberapa objek yang dapat memantulkan signal
dan
ujung yang lancip, seperti partikel debu di air dan udara.
Ilustrasinya dalah
menyinari lampu ke pecahan kaca. Cahaya akan dipantulkan ke banyak
arah
dan menyebar. Dalam skala besar adalah bayangkan saat cuaca hujan.
Hujan
yang besar mempunyai kemampuan memantulkan sinyal. oleh karena itu
disaat Hujan , sinyal wireless dapat terganggu.
5.
Pembelokan Sinyal (Refraction)
Refraction adalah perubahan arah, atau pembelokan dari sinyal
disaat sinyal
melewati sesuatu yang beda massanya. Sebagai contoh sinyal yang
melewati
segelas air. Sinyal ada yang di pantulkan dan ada yang dibelokkan.
6. LOS
(Line of Sight)
Line of Sight artinya suatu kondisi dimana pemancar dapat melihat
secara
jelas tanpa halangan sebuah penerima. Walaupun terjadi kondisi
LOS, belum
tentu tidak ada gangguan pada jalur tersebut. Dalam hal ini yang
harus
diperhitungkan adalah - Penyerapan sinyal, pemantulan sinyal,
pemecahan
sinyal. Bahkan dalam jarak yang lebih jauh bumi menjadi sebuah
halangan,
seperti kontur bumi, gunung, pohon, dan halangan lingkungan
lainnya.
Jalur lurus yang bersih dari hambatan antara penerima dan pengirim
disebut
line-of-sight. Untuk frekuensi tinggi membutuhkan line-of-sight
lebih baik
daripada frekuensi rendah. Ada dua istilah :
· Optical
Line-of-sight, kedua stasiun secara optik dapat
saling lihat
· Radio
line-of-sight, tidak ada refleksi ataupun
Gambar Contoh Line-of-sight
Pehitungan line-of-sight ini sangat diperlukan ketika Anda
membangun